Sepenggal Kisah Bangsa Toba dari Sisi Marga Napitupulu – bagian 3

Jadi apa kaitan suku bangsa Toba dengan suku bangsa Toraja bila melihat perkembangan informasi genetika manusia (dikenal dengan DNA : Deoxyribo Nucleic Acid) nenek moyang termuktahir?

Peta Genetika Dunia Garis Keturunan Bapak (Y)- www. transpacificproject.com

Berdasarkan teori dan penelitian genetika, suku bangsa Toba (Sumatera) modern berasal dari negeri Hunan, daratan Cina berdasarkan tipe snip P201: xM7,M134 –  (Karafet 2010). Sedangkan suku bangsa Toraja modern (Sulawesi) berasal dari negeri Sino-Tibet, dataran Cina  berdasarkan tipe snip M122. -(Karafet 2010).  Kedua tipe snip ini sudah ada di sebaran Asia Tenggara sejak 25,000 – 30,000 tahun yang lalu (Shi 2009).

Gunung Toba meletus sekitar 74,000 tahun yang lalu. Suku migrasi dari daratan cina tersebut hadir setelah letusan Gunung Toba. Artinya bila kawasan Gunung Toba purba sudah ada peradaban maka suku bangsa Toba purba bukanlah keturunan bangsa Cina melainkan memiliki ras atau DNA khas tersendiri. Hingga saat ini misteri nenek moyang belum terpecahkan, khususnya suku bangsa  Toba purba.  Dalam artian keturunan suku bangsa Toba modern saat ini yang mengklaim punya dasar silsilah langsung dari Raja Batak bisa jadi adalah keturunan campuran suku bangsa Toba purba dengan imigran Cina. Tentunya ini masih perlu penelitian lebih lanjut.

Menurut hasil penemuan terakhir tentang manusia purba di laman livescience  , tersingkap dari fosil yang ditemukan pada tahun 2009 yang lalu di gua monyet di bagian utara Laos, yang terletak di pegunungan Pahang pada ketinggian  1,170 mdpl telah berumur 63,000 tahun. Penemuan ini mengubah pemikiran bahwa populasi manusia modern 200,000 tahun yang lalu di Afrika melakukan migrasi dari sepanjang garis pantai ke India menuju Asia Tenggara kemudian menuju ke Selatan ke arah Indonesia dan Australasia (Australia, Selandia Baru, Kepulauan Pasifik). Kini ada pemikiran bahwa populasi lainnya menuju utara atau timur laut menuju Cina melewati pegunungan kemudian menuju Asia Tenggara dimana sebagian kemudian mengikuti alur sungai dan sebagian lagi menuju pegunungan Laos, Vietnam dan Thailand.

Untuk saat ini penelitian kepingan genetika manusia, nenek moyang semua manusia modern didominasi oleh genom manusia Afrika 200,000 tahun yang lalu yang diduga mulai bermigrasi sekitar 80,000 tahun yang lalu dan sampai ke daratan Asia kemudian menyebar dan menetap di dataran Indonesia, Papua Nugini dan Australia sebelum Gunung Toba meletus.  Kemudian dari Asia sebagian populasi menyeberang  ke daratan Eropa , Mediterania dan terakhir ke Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Peta Genetika dari Family Tree (www.familiytreedna.com)

 

Tentunya perlu pengujian sampel hampir separuh populasi di dunia sebagaimana yang dilakukan oleh  tim ilmuwan dan sukarelawan dari familytreedna guna memetakan asal-usul setiap orang mulai dari tes dna senilai USD 89 .

Dari semua kilasan informasi tersebut di atas, untuk saat ini suku bangsa Toba purba merupakan keturunan suku dari daratan Afrika. Ketika Gunung Toba meletus 74,000 tahun yang lalu, mereka musnah dan iklim bumi menjadi kacau yakni menjadi zaman es berkepanjangan kurang lebih 1,000 tahun. Kemudian yang tidak terkena dampak letusan adalah populasi yang masih tinggal di daerah Afrika Timur  kurang lebih ada sekitar 5,000 orang. Sejak saat itu kehidupan menjadi sulit dan akhirnya mereka berpindah-pindah mencari  sumber makanan dan penghidupan hingga tersebar ke seluruh dunia.

Jadi kesimpulannya baik suku bangsa Toba modern maupun suku bangsa Toraja merupakan keturunan campuran bangsa Afrika dan bangsa Cina. Salah satu anak suku bangsa Toba modern yaitu marga Napitupulu, bagian dari peta genetika tersebut. Kesimpulan untuk saat ini.(jkt-21062017- 17.18)

www.edrolnapitupulu.com.

Kembali ke awal – bagian 1